PENGANTAR BISNIS
I. Pengertian
Hakikat bisnis adalah usaha untuk memenuhi kebutuhan manusia (produk atau jasa) yang bermanfaat bagi masyarakat. Manusia bisnis (businessman) selalu melihat adanya kebutuhan masyarakat kemudian mencoba melayaninya secara baik sehingga memberikan kepuasan pada masyarakat. Dari kepuasan masyarakat tersebut akhirnya mendatangkan keuntungan bagi pebisnis untuk mengembangkan bisnisnya atau membuka lahan bisnis baru untuk melayani kebutuhan masyarakat dalam segmen yang lain lagi.
Bisnis sering dilukiskan sebagai “to provide product or service for a profit”. Tetapi kegiatan menyediakan suatu produk atau jasa secara Cuma-Cuma bukan merupakan bisnis begitu juga dengan karya amal bukan merupakan bisnis.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar kata perdagangan dan bisnis. Perdagangan dan bisnis memang dua kegiatan yang memiliki keterkaitan, karena keterkaitan itulah kita sering menyamakan pengertian dari kedua kata tersebut yakni perdagangan dan bisnis. Akan tetapi pengertian dari keduanya memiliki perbedaan yang cukup jelas dan mempunyai cirri-ciri tersendiri, yaitu:
· Perdagangan mempunyai arti yang lebih luas hingga meliputi kegiatan ekonomis seperti barter.
· Barter tidak menghasilkan profit/ukuran profit sangat relative, walaupun bias menguntungkan kedua belah pihak.
· Bisnis lebih merupakan perdagangan yang bertujuan khusus memperoleh keuntungan terukur secara finanacial (profit).
II. Laba/Benefit
Laba adalah selisih dari pendapatan yang diterima dengan beban yang harus dikeluarkan dalam menjalankan bisnis.
· Pendapatan.
· Beban.
· Laba.
Laba yang diperoleh bergantung pada 3 kondisi, seperti:
· Harus ada ppermintaan akan produk/jasa yang ditawarkan tanpa permintaan tidak akan memperoleh pendapatan.
· Harus menawarkan produk/jasa secara kompetitif.
· Harus menjaga agar beban bisnis tetap rendah efisiensi untuk memperoleh laba yang lebih tinggi.
III. Jenis-jenis Bisnis
a. Menurut jenis kegiatan:
· Ekstraktif: bisnis yang melakukan kegiatannya dalam bidang pertambangan. Contoh: alumunium, batubara, emas dll.
· Agrarian: menjalankan bisnis dalam bidang pertanian. Contoh:tembakau, beras, cengkeh, budidaya ikan, udang, ternak dll.
· Industry/manufacturing: bergerak dibidang industry. Missal: tekstil, garmen, mebel dll.
· Jasa: memenuhi jebutuhan pelayanan jasa. Misalnya: kecantikan/salon, perbankan, pendidikan dll.
b. Menurut dasar kegunaan:
· Kegunaan bentuk (form utility) : emngubah dari bentuk tertentu menjadi barang lain. Missal: perusahaan roti, mebel, keramik, kain dll.
· Kegunaan tempat (place utility) :memindahkan sesuatu dari suatu tempat ke tempat yang lain. Missal:transportasi atau pengangkutan barang ataupun manusia.
· Kegunaan waktu (time utility) : menyimpan barang pada waktu kurang bermanfaat untuk dikeluarkan saat waktu yang bbermanfaat. Missal: hasil panen dll.
· Kegunaan milik (posesion utility) : menciptakan atau memenuhi kegunaan kepemilikan terhadap sutu barang atau jasa, missal: kecantikan, kesehatan, keamanan dll.
IV. Pengaruh lingkungan
Dalam sebuah usaha pastinya ada factor pendorong dan penghambat usaha, salah satunya adalah factor lingkungan. Factor lingkungan dapat berupa:
· Alam.
Kondisi alam akan mempengaruhi jenis yang banyak dikembangkan suatu wilayah. Seperti Indonesia lebih condong ke pertanian dan Singapore lebih ke perdaganngan atau jasa.
· Ekonomi
Ekonomi yang tumbuh (growth)/ prosperity berakibatnaiknya pengghasilan masyarakat dan meningkatkan kebutuhan masyarakat dalam segala hal (kualitatuf/kuantitatif) peningkatan segala jenis usaha begitu jugasebalknya.
· Teknologi.
Teknologi merupakan ilmu yang mengupayakan agar tercipta metode kerja yang lebih baik dan efisien. Seperti, teknologi informasi merevolusi industry menjadi revolusi informasi perubahan sarana bisnis dengan media cyber.
· Social.
Masyarakat tumbuh dan berkembang (kuantitas dan kualitas) yang menciptakan dampak sisial dalam peradaban manusia. Seperti, life style kaum YUPPIES (young urban & professionals)yang menciptakan kebutuhan baru bagi tuntutan hidupnya missal pendidikan professional, olah tubuh dll.
· Budaya.
Kekayaaan budaya yang dimiliki suatu bangsa adalah potensi bisnis yang luar biasa. Akan tetapi tugas dari warga Negara sebagai pemilik budaya sangat berat yakni,berperan ganda masuknya bbbudya asing yang tidak sesuai dengan jati diri bangsa dan menjaga potensi bangsa. Seperti budaya silaturrahmi (positif), budaya nerokok (nrgatif).
· Pemerintah.
Kebijakan pemerintah pastilah mempengaruhikondisi bisnis masyarakat dalam suatu Negara. Seperti dalam masa orde barukebijakan ekonomi pemerintah lebih menjanjikan (repelite, pakdes 88, pakto 89 dll).
· Hubungan Internasional.
Zaman informasi saat ini jarak menjadi tidak ada, kejadian disudut dunia akan diketahui dalam waktu yang sangat singkat bahkan dengan mata kepala sendiri. Keadaan ekonomi suatu Negara akan mempengaruhi kadaan ekonomi Negara lain (efek globalisasi). Seperti bursa saham Indeks Dow Jones akan sangat mempengaruhi kondisi bursa di kawasan asia.
v Sumber: www.slideshare.net (Teguh Wiyono Budi Preasetyo, STMIK AKAKOM Yogyakarta).